Sejak industrialisasi, banyak sektor berinovasi. Salah satu yang sukses diterapkan dan menjadi andalan berbagai negara dalam memajukan perekonomian mereka, yakni sistem pertanian intensif.
Indonesia menjadi salah satu yang mengandalkan sistem pertanian tersebut. Dengan harapan dapat meningkatkan hasil panen menjadi lebih banyak sehingga keuntungan yang diperoleh semakin maksimal. Apakah benar demikian?
Temukan jawabannya dalam ulasan berikut. Kami akan mulai analisa ini dari memahami hal mendasar terkait pertanian intensif, terkait pengertian hingga menganalisis dampak besarnya.
Apa itu Sistem Pertanian Intensif?

Intensif adalah kata yang ditekankan di sini untuk memahami apa itu pertanian intensif. Kata “intensif” merujuk pada sesuatu yang dilakukan dengan sangat terfokus atau dalam jumlah yang besar.
Dalam konteks pertanian, “intensif” berarti metode atau sistem yang menggunakan teknik atau input secara maksimal untuk meningkatkan produktivitas dan hasil yang lebih tinggi di area yang terbatas.
Ciri-ciri Sistem Pertanian Intensif

Adapun ciri yang tampak untuk mengenali apakah sebuah pertanian tengah menggunakan pendekatan intensif atau tidak, dapat dilihat dari beberapa hal berikut.
- Intensifikasi padang rumput. Ini biasanya ditujukan untuk meningkatkan kualitas dan kuantitas hasil produksi pakan ternak dari padang rumput dalam rangka efisiensi sistem peternakan.
- Penggembalaan bergilir, di mana hewan ternak dirotasi melalui padang-padang yang berbeda satu per satu guna mengoptimalkan penggunaan pakan serta kesehatan tanah.
- Irigasi tanaman, yakni pengendalian penggunaan air guna mencegah irigasi berlebihan.
- Benih organisme hasil rekayasa genetika adalah benih yang dimodifikasi agar memberikan karakteristik tertentu yang tidak ada pada tanaman asli.
- Penggunaan bahan kimia pertanian yang dapat menghasilkan panen lebih berlimpah dan sehat, contohnya penyemprotan pestisida.
Semua ciri ini mendukung hasil panen Anda menjadi maksimal dan menghasilkan kualitas tanaman unggul. Tentu saja, dengan kualitas panen yang lebih baik, keuntungan yang bisa didapatkan pun akan cenderung meningkat.
Apakah Sistem Pertanian Intensif Efektif dalam Meningkatkan Hasil Panen?

Sistem pertanian yang sering dianggap efektif dalam meningkatkan hasil panen memiliki beberapa kelebihan ini. Sebagaimana disinggung sebelumnya, cara bertani ini sudah pasti menghasilkan produktivitas yang tinggi. Dengan demikian, hasil panen akan meningkat dibandingkan dengan hasil panen sebelumnya.
Selain itu, sistem pertanian ini sudah menggunakan teknik manajemen yang canggih dan juga mengadopsi teknologi modern. Dengan penerapan ini, proses bertani akan cenderung lebih efisien. Bahkan, sistem pertanian ini juga berperan dalam perbaikan kualitas tanah untuk pertanian yang berkelanjutan.
Adapun kelebihan sistem pertanian intensif lainnya yang membuat pendekatan pengelolaan pertanian ini menjadi solusi terbaik dalam meningkatkan hasil panen.
- Membantu mengendalikan hama dan penyakit secara lebih efektif.
- Meningkatkan kualitas hasil panen pertanian intensif, seperti ukuran, rasa, dan nilai gizi.
- Pertanian intensif dapat diadaptasi untuk berbagai jenis tanaman dan kondisi lingkungan.
Dengan berbagai kelebihan ini, sistem pertanian intensif terbukti efektif dalam meningkatkan hasil panen. Tidak mengherankan jika banyak petani kekinian yang berupaya untuk menerapkan sistem pertanian ini.
Dampak Negatif Pertanian Intensif: Tantangan yang Perlu Diperhatikan

Sistem pertanian intensif memang memiliki banyak manfaat. Namun, penerapan sistem pertanian intensif perlu dilakukan dengan bijaksana. Jika tidak, akan menimbulkan tantangan berikut ini.
1. Kekejaman terhadap Hewan, Terjadi di Amerika
Pernah terjadi di Amerika Serikat, miliaran hewan menderita di peternakan yang menggunakan metode intensif. Mereka dikurung dalam ruang sempit yang tidak memungkinkan untuk bergerak.
Tidak hanya itu saja, saat pemotongan, hewan cenderung tidak diberikan obat penenang yang sudah pasti menyebabkan penderitaan karena sakit yang luar biasa.
2. Penggundulan Hutan
Seiring perkembangan zaman, pertanian secara intensif telah bergeser makna menjadi pendekatan pertanian yang memaksimalkan produktivitas dalam lahan ribuan hektar yang seringkali memicu penggundulan hutan.
Hal tersebut terjadi dikarenakan lahan harus mudah diakses untuk penanaman, penyiraman, dan pemupukan. Sehingga jalan keluar paling mudah yang dipilih yakni penggundulan/penebangan pepohonan.
3. Masalah Tanah
Pertanian intensif berkontribusi terhadap degradasi tanah karena lahan cenderung ditanami berulang kali tanpa memberikan waktu bagi tanah untuk memulihkan nutrisinya. Inilah yang membuat sistem pertanian ini memerlukan lebih banyak penggunaan pupuk guna mengisi kekurangan nutrisi pada tanah.
Akan tetapi, penggunaan pupuk seperti pestisida atau herbisida, bisa menyebabkan pengurangan resistensi tanah terhadap hama dan gulma.
4. Perubahan Iklim
Produksi besar-besaran di industri pertanian yang menggunakan pendekatan intensif telah menunjukkan pengaruhnya terhadap perubahan iklim. Terutama sapi yang menghasilkan metana dalam jumlah besar dan sering diberi makan biji-bijian yang dibudidayakan di lahan gundul.
Emisi gas yang dibiarkan terus-menerus ini pada akhirnya membuat efek rumah kaca semakin meningkat.
5. Kesehatan Manusia
Tidak hanya berdampak pada bumi, pendekatan pertanian secara intensif juga bisa mengancam kesehatan manusia. Paparan pestisida yang cenderung digunakan dalam jumlah besar dapat membuat iritasi pada kulit, mata, hingga saraf manusia.
Lalu, pupuk kandang di CAFO (kotoran dan urin hewan yang dihasilkan dari operasi peternakan) juga bisa menimbulkan masalah bagi masyarakat sekitar.
Tak jarang ditemukan pebisnis nakal yang membuang limbah dengan cara disemprotkan ke ladang. Nyatanya, limbah ini dapat menyerap ke dalam air tanah dan mengalir ke sungai atau sumber air bersih lainnya.
Selain pencemaran air, meningkatnya pertanian intensif menjadi pukulan telak bagi pertanian skala kecil. Perusahaan besar dan korporat yang mampu menghasilkan hasil pertanian lebih besar dengan harga murah.
Sementara pertanian kecil tertinggal karena tidak mungkin bisa menyamakan harga jual hasil panennya. Ini jugalah yang menyebabkan masyarakat petani meninggalkan industri ini.
Optimalisasi Pertanian Intensif dengan Pupuk Cair dari Mitra Tani

Pupuk dari Mitra Tani terbukti efektif dalam mendukung sistem pertanian intensif yang Anda terapkan. Pupuk KCL cair yang disediakan mengandung kalium tinggi, esensial untuk pertumbuhan tanaman dan ketahanan terhadap penyakit.
Selain itu, fungsi perekat pestisida dari Mitra Tani membantu meningkatkan efisiensi aplikasi pestisida guna maksimal perlindungan bagi tanaman.
Dengan memanfaatkan pupuk dan produk tambahan ini, Anda dapat meningkatkan produktivitas dan kualitas hasil panen, sambil mengoptimalkan penggunaan sumber daya dan teknologi dalam pertanian intensif.
Hubungi Mitra Tani sekarang untuk mendukung keberhasilan dan keberlanjutan sistem pertanian Anda.