Pertanian Konservasi, Solusi Survive di Tengah Perubahan Iklim

Semakin banyak petani Indonesia yang mengadopsi pertanian konservasi sebagai upaya terbaik bertahan di tengah perubahan iklim. Ini adalah praktik bertani dengan meningkatkan ketahanan terhadap perubahan iklim, melindungi keanekaragaman hayati, dan menggunakan sumber daya alam secara berkelanjutan.

Bayangkan saja, kalau kita merawat kebun kita dengan cara yang tidak hanya menghasilkan buah atau sayur yang bagus, tetapi juga menjaga agar tanah tetap subur dan lingkungan tetap sehat. Jika Anda berprinsip demikian, selamat! Bisnis pertanian Anda terjamin berkelanjutan.

Mengapa bisa demikian dan bagaimana praktiknya? Temukan jawabannya dalam ulasan berikut ini!

Pertanian Konservasi Ternyata Sudah Ada Sejak Tahun 90-an

Pertanian konversi, Sumber: mongabay.co.id
Pertanian konversi, Sumber: mongabay.co.id

Praktik konservasi dalam industri pertanian yang tengah banyak diadopsi oleh para petani Indonesia masa kini, ternyata sudah ada sejak lama di Amerika Serikat. Kemudian, diterapkan pada sejumlah proyek pertanian yang telah menangani masalah krisis pangan dunia.

Termasuk di Indonesia, utamanya bagi rumah tangga miskin. Pertanian konservasi benar-benar life-changing bagi mereka.

Biasanya, praktik konservasi pada pertanian di Indonesia diadopsi ke sejumlah jenis lahan. Mulai dari alam hutan, pegunungan, hingga lahan kering, dengan manfaat yang begitu berlimpah. Beberapa di antaranya, ialah:

  • Kesehatan tanah meningkat dan akan terus-menerus subur.
  • Struktur tanah yang baik dapat meningkatkan infiltrasi dan retensi air, sehingga penggunaan air lebih efisien.
  • Mengurangi risiko erosi tanah yang berdampak langsung terhadap kondisi tanah.
  • Peningkatan kesuburan secara terus-menerus dapat mempengaruhi hasil panen yang melimpah.
  • Masalah gulma dan hama berkurang.
  • Lebih hemat biaya operasional karena berkurangnya kebutuhan tenaga kerja maupun mengatasi permasalah pertanian yang terjadi tanpa konservasi.

Sama-sama mampu memberikan manfaat keberlanjutan serta efisiensi, seringkali menimbulkan anggapan bahwa pertanian konservasi sama dengan konsep smart farming

Sederhananya, konservasi pada pertanian dilakukan dengan metode tradisional yang ramah lingkungan, sedangkan smart farming menggunakan teknologi dengan tujuan yang sama.

Prinsip Pertanian Konservasi, Seperti Apa?

Prinsip pertanian konversi, Sumber: liputan6.com
Prinsip pertanian konversi, Sumber: liputan6.com

Sebelum berasumsi secara tidak tepat mengenai penerapan metode tradisional dalam mengadopsi sistem pertanian konservasi, alangkah baiknya jika Anda memahami prinsip pertanian konservasi terlebih dahulu.

Adapun beberapa prinsip pertanian konversi di antaranya:

1. Diversifikasi Tanaman (Crop Diversification)

Yang dimaksud dengan diversifikasi di sini ialah menanam berbagai jenis tanaman dalam satu area pertanian, bukan hanya satu jenis saja. Caranya yakni dengan dilakukan penanaman tumpang sari (intercropping) atau rotasi tanaman.

Diversifikasi dapat mengurangi risiko gagal panen karena jika satu jenis tanaman terkena hama atau penyakit, tanaman lainnya mungkin tetap berhasil. Selain itu, antar satu tanaman dengan jenis lainnya memiliki kebutuhan nutrisi yang berbeda. 

2. Pergeseran Tanah Minimal (Minimal Soil Disturbance)

Istilah pergeseran tanah minimal adalah mengurangi atau menghindari aktivitas yang berpotensi mengubah struktur tanah. Membajak adalah salah satunya yang kini mulai banyak ditinggalkan. 

Tanah yang tidak terlalu sering diolah akan lebih stabil dan terhindar dari erosi oleh angin ataupun air. Struktur tanah juga lebih terjaga, begitupun dengan kualitasnya. Sekaligus mengurangi emisi karbon dioksida dari tanah. Alih-alih membajak, pertanian masa kini menggunakan teknik no-till atau reduced-till.

3. Penutup Tanah Permanen (Permanent Soil Cover)

Penutup tanah permanen artinya menutupi permukaan tanah pertanian dengan kacang-kacangan atau tanaman penutup. Upaya ini dapat melindungi tanah dari erosi dan meningkatkan keanekaragaman hayati dan karbon organik tanah.

Pada akhirnya, membuat tanah menjadi subur serta bebas gulma yang secara tidak langsung meningkatkan hasil panen dan pendapatan usaha pertanian Anda.

Ketiga prinsip tadi harus diterapkan secara bersamaan untuk mendapatkan hasil yang terbaik. Penerapannya mungkin memerlukan penyesuaian, tergantung kondisi dan ragam norma sosial-budaya dari lokasi dan masyarakat tertentu.

Cara Beradaptasi terhadap Perubahan Iklim dengan Pertanian Konservasi

Cara pertanian beradaptasi dengan iklim, Sumber: umada.ac.id
Cara pertanian beradaptasi dengan iklim, Sumber: umada.ac.id

Anda sudah mengetahui pengertian dasar serta prinsip-prinsip pertanian berkelanjutan dengan cara konservasi. Lantas, apa saja upaya yang bisa dilakukan petani jika ingin menerapkannya? Kami bagi berdasarkan jenis lahan berikut, cukup ikuti dan sesuai jenis lahan yang Anda miliki.

1. Di Lahan Kering

Karena dampak perubahan iklim yang berkelanjutan, tanah Indonesia tidak lagi subur merata di seluruh wilayah. Cukup sulit mendapatkan dalam kondisi subur. Termasuk yang sudah subur, tidak selalu subur sepanjang tahun.

Untuk mengatasi perubahan ini, upaya konservasi pertanian seperti membuat lubang-lubang tanam, menggunakan pupuk organik dan mulsa mulai direkomendasikan.

Ada satu lagi yang mungkin masih Anda lakukan, namun ternyata sebenarnya tidak baik untuk melestarikan kesuburan lahan kering, yakni merumput. Aktivitas ini tidak dianjurkan dengan tujuan agar tanaman penutup dapat tumbuh dengan baik, begitupun dengan kesuburan tanah.

2. Di Lahan Miring

Untuk area yang miring, Anda dapat melakukan upaya teras guludan. Selain itu, menanam tanaman penguat teras, seperti gamal, kaliandra merah dan putih, turi, lamtoro taramba, atau sesuai garis kontur tanah adalah langkah cerdas yang perlu dilakukan.

Akan tetapi, teknik penutupan tanah tersebut harus diterapkan sejak awal persiapan lahan pertanian konservasi.

Dengan menerapkan sejumlah upaya pertanian konservasi yang kami tunjukkan di atas, maka semakin mudah bagi para petani dalam upaya beradaptasi terhadap perubahan iklim secara efektif.

Penggunaan Pupuk Cair Sesuai Prinsip Pertanian Konservasi, Pilihan Berkualitas Ada di Mitra Tani

Aneka produk Mitra Tani Abadi, Sumber: dokumen pribadi
Aneka produk Mitra Tani Abadi, Sumber: dokumen pribadi

Pupuk cair berkualitas menjadi kunci dalam keberlanjutan pertanian. Jenis pupuk ini dapat mengurangi erosi tanah, meningkatkan efisiensi nutrisi, menjaga kesehatan tanah, dan meminimalkan dampak lingkungan, sebagaimana yang Anda harapkan.

Seperti, pupuk kalsium salah satu jenis pupuk cair yang mampu memperbaiki kualitas tanah dan mendukung pertumbuhan tanaman yang optimal.

Anda bisa mendapatkan produk pupuk cair tersebut di Mitra Tani. Pilihan produk berkualitas tersedia lengkap yang akan memberikan manfaat pupuk cair secara maksimal. 

Dapatkan pupuk cair berkualitas tinggi yang sesuai dengan prinsip pertanian konservasi di Mitra Tani sekarang juga!

Tinggalkan komentar