Arus modernisasi tidak mungkin lagi untuk dibendung. Lambat laun, terkikisnya lahan pertanian merupakan sebuah keniscayaan. Untuk terus bertahan, para petani perlu mempertimbangkan konsep pertanian modern. Dimana konsep ini dipandang lebih cocok untuk wilayah perkotaan.
Selain semakin sempitnya lahan, modernisasi berdampak besar dalam dunia pertanian. Perubahan iklim, menurunnya kualitas kesuburan tanah turut andil menurunkan hasil pertanian. Tantangan ini perlu dihadapi dengan memaksimalkan kemajuan teknologi di kehidupan modern saat ini.
Lantas seperti apa konsep yang disebut sebagai harapan di kehidupan modern ini? Dan apakah memang hanya cocok diterapkan di wilayah perkotaan? Simak ulasan berikut!
Apa itu Konsep Pertanian Modern?
Konsep pertanian ini digagas sebagai jawaban dari penurunan lahan pertanian dan minimnya minat generasi muda dalam bertani. Padahal untuk menunjang kehidupan, hasil pertanian akan senantiasa diperlukan dari masa ke masa.
Secara sederhana, konsep pertanian modern dapat didefinisikan sebagai sistem pertanian yang lebih maju. Tidak hanya dari cara bertanam, namun juga dari segi alat pertanian hingga pemilihan varietas benih yang berkualitas.
Pertanian modern tidak hanya terbatas pada hidroponik sebagai pertanian di perkotaan. Konsep pertanian ini bisa diterapkan dalam berbagai cara pertanian seperti pertanian organik terintegrasi serta pertanian hortikultura.
Konsep pertanian ini hampir mirip dengan konsep smart farming. Bedanya konsep itu petani tinggal mengawasi dengan teknologi, sedangkan konsep pertanian modern masih memerlukan manusia. Yakni manusia sebagai motor gerak utama dalam proses pertanian.
Penerapan konsep ini tidak harus menyertakan sektor pendukung. Namun sebagai konsep yang modern, penerapan sektor lain sangat memungkinkan. Baik itu sektor peternakan maupun perikanan bisa diterapkan dalam konsep ini.
Keunggulan Konsep Pertanian Modern
Sebagai konsep pertanian baru, tentu banyak kelebihan dari konsep pertanian modern ini. Dan berikut adalah beberapa keunggulannya:
1. Optimalisasi Lahan
Pertama keunggulan dari konsep pertanian modern tentu pengoptimalan lahan. Contoh jika menerapkan sistem hidroponik, lahan yang hanya bisa untuk satu blok bisa dibuat bertingkat. Hal itu tentu akan memaksimalkan hasil produk pertanian.
Konsep pertanian ini tidak terpaku pada luas lahan. Bahkan dengan sistem ini, yang profesinya bukan petani pun tetap bisa bertani. Bahkan itu dilakukan di sekitar rumah, baik di halaman maupun di balkon rumah.
Langkah pertanian dengan konsep ini menjawab alasan setiap orang untuk tidak bertanam. Namun yang diperlukan hanya kemauan dan inovasi.
2. Pengendalian Nutrisi Tanaman
Keunggulan lain dari konsep pertanian ini petani bisa melakukan kendali terhadap kebutuhan nutrisi. Setiap petani bisa melihat pertumbuhan tanamannya. Jika dirasa pertumbuhan kurang maka bisa ditambah nutrisi pendukung secara bertahap.
Berbeda dengan pertanian tradisional, media yang berupa tanah langsung terkadang membuat proses penyerapan tidak maksimal. Ketika tanah sudah tidak begitu berkualitas, nutrisi yang diberikan pun cepat meresap bersama air.
Nutrisi pada tanaman begitu penting. Selain untuk membantu proses pertumbuhan, juga akan berpengaruh pada buah atau biji. Dengan konsep pertanian modern petani bisa melakukan pengawasan lebih maksimal.
3. Efisiensi Waktu
Keunggulan konsep ini yang lainnya adalah waktu bertani yang lebih efisien. Hal itu disebabkan oleh keterlibatan alat-alat pertanian yang lebih canggih.
Dalam hal pembajakan sawah misalkan, pertanian modern lebih mengedepankan mesin daripada hewan. Penggunaan traktor akan lebih menghemat waktu daripada hewan. Selain itu traktor memungkinkan petani untuk membajak sawah sesuai dengan kebutuhan tanaman.
Selain itu dalam hal pemupukan atau pemberian pestisida, pertanian modern telah banyak yang mengaplikasikan drone. Tidak perlu khawatir akan efektifitasnya. Dengan perekat pestisida, pemberian pestisida pun tetap akan optimal. Begitu juga dengan pemupukan.
4. Konsep Pertanian
Konsep pertanian modern biasanya banyak mengaplikasikan komponen organik. Walaupun terkadang juga memberikan zat kimia, hal itu hanya sesekali.
Dengan demikian konsep pertanian ini dianggap lebih berkelanjutan. Maksudnya adalah dengan penerapan zat-zat organik, otomatis tidak akan berdampak buruk pada lahan pertanian. Baik itu dari segi tanah maupun mikroorganisme yang ada di dalamnya.
Terlebih pertanian modern dengan sistem hidroponik juga bisa diaplikasikan dengan ikan. Dimana kotoran dan senyawa sisa ikan akan bermanfaat bagi tanaman saat air kembali dialirkan kesana. Dan hal yang alami seperti ini merupakan langkah bertani yang cerdas.
Pertanian Modern hanya Cocok di Perkotaan?
Dengan melihat penerapan dan cara penerapannya, konsep pertanian modern tidak hanya cocok untuk wilayah perkotaan. Namun memang seringkali dilakukan di daerah perkotaan.
Penerapan konsep pertanian modern dapat dilakukan di berbagai wilayah, bahkan itu daerah pesisir maupun pedesaan. Tinggal sistem pertanian seperti apa yang akan dilakukan. Jika masih menggunakan lahan persawahan, konsep ini cocok dilakukan di pedesaan.
Tetapi jika akan menggunakan sistem hidroponik, maka memang konsep ini cocok diterapkan di wilayah perkotaan. Dengan lahan di wilayah perkotaan yang semakin sempit, sistem hidroponik akan sangat membantu.
Nah itulah ulasan mengenai konsep pertanian modern yang saat ini sudah mulai dilakukan di berbagai tempat. Hal itu tidak mengherankan sebab konsep ini memiliki banyak keunggulan. Dan generasi muda pun tidak sedikit yang sudah mulai melirik konsep ini.
Namun untuk memberikan hasil yang maksimal, tentu perlu komponen pendukung yang tepat. Bagi Anda yang akan mulai menerapkan konsep ini, ada beragam produk penunjang yang bisa didapatkan di Mitra Tani Abadi.
Tidak hanya pupuk yang cocok untuk konsep pertanian modern, namun juga pendukung lain. Dan Anda pun juga bisa melakukan konsultasi jika menemui kesulitan dalam aplikasi produk pertanian.
Apa Anda tertarik dengan konsep pertanian modern ini? Semoga kesuksesan senantiasa menyertai Anda dalam setiap usaha pertanian.