5 Jenis Penyakit Tanaman Padi, Kerap Bikin Gagal Panen!

Hasil panen yang maksimal dipengaruhi banyak faktor. Tidak hanya terkait kesuburan, petani juga perlu mengenali berbagai jenis penyakit tanaman padi. Sebab seringkali penyakit menjadi penyebab utama kerusakan tanaman.

Tanaman padi yang telah rusak cenderung lebih sulit dipulihkan. Maka untuk menjaga pertumbuhan yang optimal, para petani perlu melakukan pencegahan. Dimana langkah pencegahan yang efektif dapat dimulai ketika petani telah mengetahui jenis penyakit tanaman padi.

Nah dalam pembahasan kali ini akan diuraikan macam-macam penyakit tanaman padi serta bahayanya. Untuk pencegahan yang lebih maksimal, petani bisa menjadikan ulasan ini sebagai salah satu referensi!

Sebab Munculnya Penyakit Padi

Penyakit pada padi, Sumber: merauke.go.id
Penyakit pada padi, Sumber: merauke.go.id

Selama masa pertanian tanaman padi, penyakit pohon padi terus saja ditemukan. Tidak hanya pada tanaman padi yang tumbuh dari bibit standar, dari bibit unggulan pun tak luput dari serangannya.

Hal ini menandakan bahwa penyakit akan terus ada selama masih ada tanaman ini. Tentu, fakta ini memungkinkan bagi para petani untuk melakukan antisipasi. Mulai dari melakukan langkah pencegahan, pengendalian hingga penanganan saat padi terserang penyakit.

Pada dasarnya munculnya penyakit tanaman padi merupakan hal yang alamiah. Sebab dalam proses kehidupan, akan selalu ada perputaran rantai makanan. Dimana yang disebut penyakit pada padi, terkadang adalah bagian dari proses perkembangbiakan hama padi.

Dengan demikian sebab munculnya penyakit tanaman padi cukup beragam. Mulai dari karena pembukaan ladang baru, hingga memang penyakit itu berasal dari bibit padi itu sendiri.

Dalam hal pembukaan ladang baru misalkan. Terkadang proses pembersihan lahan belum maksimal, dimana hal ini akan memicu munculnya penyakit. Untuk menangani masalah pertanian di lahan baru, banyak petani yang mengaplikasikan perekat pestisida untuk hasil yang maksimal.

Selain itu pada kasus penyakit yang berasal dari benih, terkadang dibawa dari proses kontaminasi. Dimana benih yang sudah terkontaminasi penyakit, akan menularkan penyakit itu saat pertumbuhan tanaman. Dan hal ini merupakan fenomena yang lumrah dalam dunia pertanian.

Satu yang perlu menjadi perhatian bersama adalah munculnya penyakit tanaman padi merupakan keniscayaan. Selain selektif dalam pemilihan benih dan pengelolaan tanaman, petani juga perlu mengenal jenis penyakit yang sering muncul. Sebab penanganan yang tepat akan menjaga pertumbuhan tanaman.

5 Jenis Penyakit Tanaman Padi, Perlu Waspada!

Jenis penyakit pada pagi, Sumber: agronasa.com
Jenis penyakit pada pagi, Sumber: agronasa.com

Hingga saat ini telah ditemukan berbagai jenis masalah padi yang menjadikannya bermasalah. Dan berikut adalah 5 penyakit yang paling sering muncul:

1. Penyakit Hawar

Penyakit tanaman ada yang sifatnya umum menjangkit tanaman tertentu. Penyakit pertama yang paling sering menjangkiti tanaman padi adalah penyakit hawar.

Penyakit ini disebabkan oleh bakteri Xanthomonas Oryzae. Biasanya penyakit ini menyerang pada bagian daun. Dan jika tidak segera ditangani penyakit ini cukup cepat menyebar. Dan kondisi terparahnya akan membuat tanaman seakan habis terbakar.

2. Blas

Penyakit kedua yang hampir selalu dijumpai menyerang pohon padi adalah penyakit blas. Penyakit kedua ini rata-rata muncul disebabkan oleh jamur, yakni jamur Pyricuralia Sp.

Sebagaimana yang telah disebutkan di awal, penyakit ini mayoritas sudah terbawa oleh benih. Benih yang telah terkontaminasi oleh jamur, akan menjadi penyakit bersama pertumbuhannya. Namun selain oleh benih, terkadang penyakit ini juga disebabkan oleh angin.

Dalam dunia pertanian, penyakit ini juga terkadang disebut dengan penyakit belah ketupat. Sebab tanaman padi yang terkena blas biasanya pada bagian daun muncul bercak berbentuk belah ketupat.

3. Bercak Daun

Penyakit tanaman padi yang juga disebabkan oleh jamur adalah bercak daun. Bedanya dengan blas, bercak daun biasanya ditandai dengan adanya bercak sempit memanjang berwarna coklat kemerahan.

Meski penyakit ini tergolong tidak begitu berbahaya bagi tanaman padi, namun tetap perlu penanganan. Sebab jika tidak ada penanganan, biasanya akan menjadikan pertumbuhan tanaman tidak maksimal. Untuk pencegahannya biasanya para petani melakukan penyemprotan fungisida.

4. Tungro

Sebelumnya telah disebutkan bahwa terkadang ada penyakit sebenarnya disebabkan oleh hama. Dan fenomena yang paling sering adalah penyakit tungro.

Tungro pada dasarnya disebabkan oleh virus. Namun virus penyakit ini adalah dilatarbelakangi oleh proses perkembangan wereng hijau. Hama satu ini akan menanamkan virus pada batang tanaman padi. Biasanya tanaman padi yang telah terjangkit virus ini dapat dilihat dari bentuknya.

Selain daun yang terus menguning atau oren, biasanya juga dapat dilihat dari pertumbuhannya. Tanaman yang terjangkit tungro cenderung kerdil dan jumlah anak yang sedikit.

5. Penyakit Bercak Coklat

Penyakit satu ini juga dilatarbelakangi oleh infeksi jamur. Biasanya tanaman padi yang telah terkena masalah ini akan terlihat dari daunnya yang memiliki bercak-bercak coklat.

Tetapi penyakit bercak coklat biasanya memiliki bentuk bercak lonjong atau bulat. Berbeda dengan blas yang memiliki bercak seperti belah ketupat ataupun bercak daun yang bercaknya memanjang.

Nah itulah beberapa penyakit tanaman padi yang paling sering menyerang padi. Dimana jika tidak ditangani, bisa menyebabkan tanaman padi gagal panen. Hal yang tidak diharapkan oleh setiap petani.

Gejala Penyakit Tanaman Padi

Gejala penyakit padi, Sumber: cvpradiptaparamita.com
Gejala penyakit padi, Sumber: cvpradiptaparamita.com

Dari semua penyakit tanaman padi yang ada, biasanya ada gejala yang paling umum. Gejala umum tersebut adalah perubahan pada warna daun. Selain itu juga dari bentuk bercak yang sering muncul.

Dengan demikian dalam hal ini sebenarnya para petani bisa memaksimalkan peran kelompok tani. Mulai dari sering mengadakan penyuluhan dengan mendatangkan ahli, ataupun penanganan bersama terhadap penyakit yang muncul.

Sehingga para petani bisa melakukan pencegahan terhadap penyakit. Sebab melakukan pencegahan dan pengelolaan secara kolektif akan memberikan hasil yang lebih maksimal. Hasil panen pun akan bisa terus ditingkatkan.

Tinggalkan komentar