Ekspor Produk Pertanian, Bagaimana Peluangnya?

Tidak hanya pasar dalam negeri, ekspor produk pertanian juga perlu diperhatikan oleh para petani. Dalam hal hasil pertanian, terkadang ada produk yang dibutuhkan negara lain meski tidak di negeri sendiri. Tidak hanya petani, pihak terkait pun perlu membantu membuka peluang pasar ekspor.

Dari informasi yang ada, pada tahun ini ekspor produk pertanian Indonesia mengalami peningkatan. Bahkan dikatakan ekspor sektor pertanian menjadi satu-satunya yang meningkat dibanding sektor lain. Namun meski demikian, produk pertanian seperti apa yang ekspornya meningkat?

Walaupun hanya sebagian produk pertanian yang ekspornya meningkat, informasi ini perlu disambut dengan baik. Para petani perlu menyiapkan produk pertanian terbaik. Bisa jadi ekspor produk pertanian merembet ke semua jenis produk pertanian.

Ekspor Produk Pertanian, Apa Saja?

Dilansir dari psp.pertanian.go.id, tahun ini sektor pertanian menjadi sektor yang membanggakan sebab ekspornya meningkat. Adapun jenis produk pertanian yang ekspornya meningkat di antaranya:

1. Sarang Burung Walet

Sarang burung walet, Sumber: realfood.co.id
Sarang burung walet, Sumber: realfood.co.id

Sarang burung walet menjadi produk pertanian yang ekspornya cenderung meningkat. Produk ini dikenal sebagai produk yang bisa diolah untuk kesehatan. Meski demikian, pengolahannya sebenarnya jauh lebih luas. Bahkan sebagian negara juga menjadikannya sebagai bahan pembuatan kosmetik.

Peluang ekspor produk pertanian sarang burung walet cukup luas. Tidak hanya negara China, pangsa pasar produk ini juga ke negara Vietnam, Malaysia, Hongkong hingga negara Timur Tengah. Dengan demikian potensi ekspor produk ini masih terbuka luas.

2. Kelapa Sawit

Kelapa sawit, Sumber: dsn.co.id
Kelapa sawit, Sumber: dsn.co.id

Produk pertanian yang juga disebut mengalami peningkatan di pasar ekspor adalah kelapa sawit. Produk satu ini dikenal sebagai produk yang bisa diolah menjadi berbagai produk turunan.

Ada banyak negara tujuan ekspor produk pertanian satu ini. Selain Belanda, produk ini juga sering diekspor ke China, Singapura, India, Pakistan dan negara-negara lain. Dengan beragamnya potensi hasil olahan, semakin banyak negara yang membutuhkan kelapa sawit.

Jika semakin banyak ekspor pertanian dari jenis tanaman, tentu akan berpengaruh pada produk pendukung. Bisnis pupuk organik cair pun ikut terdampak. Bahkan juga jenis pupuk yang lain. Dengan demikian, Pemerintah perlu memperluas bisnis hasil tani khususnya dari hasil tanaman.

Itulah produk pertanian yang dikatakan ekspornya mengalami peningkatan. Selain produk pertanian yang telah disebut di atas, tentu ada produk pertanian lain bisa diekspor meski masih stagnan. Tetapi yang menjadi masalah adalah ketersediaan produk, bukan karena kurangnya pasar.

Peluang Ekspor Produk Pertanian

Peluang ekspor pertanian, Sumber: gatra.com
Peluang ekspor pertanian, Sumber: gatra.com

Berkenaan dengan pertanian, sebenarnya Indonesia sangat diuntungkan dengan letak geografisnya. Sebagai negara yang memiliki iklim tropis, sektor pertanian bisa terus dikembangkan. Hal ini menjadi bekal yang baik untuk peningkatan ekspor.

Terlebih dengan melihat kondisi, peluang ekspor hasil produk pertanian masih begitu luas. Hal itu dapat dilihat setidaknya dari sisi historis, dimana Indonesia pernah menjadi incaran para penjajah. Dan salah satu alasan yang mendasarinya adalah karena sumber daya alam, utamanya produk pertanian.

Dengan strategi ekspor hasil tani, tidak menutup kemungkinan peluang ekspor yang ada bisa dimaksimalkan. Apalagi jika produk pertanian tersedia dan sesuai harapan dari pasar ekspor.

Sebab menurut data yang dihimpun oleh tim Economist Lembaga Pembiayaan Ekspor Indonesia (LPEI), produk pertanian Indonesia masih diminati di pasar dunia. Produk yang permintaannya masih tinggi adalah buah-buahan dan rempah-rempah.

Pada periode Januari-Maret 2024, ekspor buah-buahan naik 65,37% dari tahun sebelumnya. Sedangkan untuk rempah-rempah naik 13,58%. Dari permintaan yang ada, sebagian besarnya berasal dari produk organik.

Kesadaran manusia untuk mengkonsumsi produk organik memang meningkat dari tahun ke tahun. Dengan potensi alam Indonesia, hal ini tentu menjadi kabar menggembirakan. Terlebih saat ini usaha toko pertanian juga semakin banyak. Hal ini bisa membantu mendongkrak pertanian Indonesia.

Pada dasarnya produk pertanian Indonesia memang masih memiliki peminat di luar negeri. Terlebih jika memang produk-produk tersebut memiliki daya saing dengan produk negara lain. selain yang telah disebutkan di atas, kopi Indonesia juga masih memiliki pasar tersendiri di dunia internasional.

Dengan adanya peluang ekspor yang masih terbuka luas, hal ini perlu menjadi perhatian bersama. Selain para petani, juga pihak terkait. Terlebih dalam masalah ekspor, tidak semua orang bisa melakukannya. Ekspor perlu pemahaman khusus yang perlu pembelajaran lebih lanjut.

Standar Ekspor Produk Pertanian

Standar eksport produk pertanian, Sumber: pasarmikro.id
Standar eksport produk pertanian, Sumber: pasarmikro.id

Berbeda dengan produk yang dijual di dalam negeri, untuk bisa masuk pasar ekspor tentu tidak sembarangan. Produk pertanian akan mengalami tahap tertentu sehingga bisa dikatakan layak untuk diekspor.

Hingga saat ini produk pertanian Indonesia masing harus bersaing dengan produk negara lain. Pasalnya soal ekspor tidak hanya soal kuantitas, namun juga kualitas. Pasar ekspor memiliki standar khusus terhadap sebuah produk.

Dengan demikian selain petani perlu memahami tips ekspor aneka hasil pertanian, memahami standar produk lebih penting. Untuk peningkatan jumlah ekspor, langkah awal yang perlu dilakukan adalah soal standar hasil tani ini.

Jika petani telah memiliki produk standar untuk ekspor, tentu akan semakin mudah dalam melakukannya. Dengan demikian tugas bersama saat ini adalah meningkatkan kualitas produk.

Meski saat ini telah ada pupuk KCL cair dan media pendukung yang lebih baik, namun itu belum cukup. Pertanian Indonesia masih kurang jika dibanding dengan negara lain. Dalam hal penggunaan teknologi saja misalkan, di negara ini bisa dikatakan masih jauh tertinggal.

Padahal untuk meningkatkan kualitas sebuah produk, perlu media yang memadai. Media yang efisien digunakan dari hilir hingga hulu dunia pertanian. Dan saat produk telah berhasil ditingkatkan kualitasnya, peluang pasar ekspor pun tentu akan semakin terbuka luas.

Tinggalkan komentar