Dari waktu ke waktu setiap petani ingin hasil panennya meningkat. Selain melakukan pengolahan lahan yang baik, upaya itu juga ditempuh dengan pembukaan lahan baru. Dan saat ini, para petani perlu menerapkan intensifikasi pertanian berkelanjutan.
Model pertanian ini digadang-gadang menjadi solusi untuk peningkatan hasil panen. Selain itu, saat petani menerapkannya juga akan memberi dampak positif pada lingkungan. Akhirnya, peningkatan hasil panen dan keseimbangan lingkungan menjadi modal untuk kehidupan yang berkelanjutan.
Lantas benarkah model pertanian ini lebih berpotensi meningkatkan hasil panen? Simak ulasan berikut dan dapatkan informasinya!
Grafik Hasil Panen Pertanian Indonesia
Sebagai negara dengan iklim tropis, Indonesia berpotensi memiliki hasil panen yang melimpah. Tidak hanya air sebagai kebutuhan dasar tanaman, di negara ini hampir semua sumber daya mudah dijumpai.
Di masa lalu Indonesia memang pernah menjadi lumbung padi Asia. Namun setelah berputarnya waktu, hal itu tidak lagi dimiliki. Dengan demikian kini saatnya petani negeri ini memikirkan strategi intensifikasi pertanian yang tepat.
Menurut data yang dirilis oleh website BPS, pada tahun 2023 Indonesia mengalami penurunan hasil panen, khususnya padi. Dimana penurunan itu terbilang cukup signifikan jika dibanding tahun sebelumnya, yakni tahun 2022.
Fenomena semacam ini perlu menjadi perhatian bersama. Tidak hanya bagi petani, namun juga bagi pemerintah. Sebab semaksimal apapun usaha yang dilakukan oleh petani, tetap tidak akan memberi hasil yang maksimal tanpa dukungan pemerintah.
Ada banyak dukungan yang bisa diberikan oleh pemerintah dalam hal pertanian. Selain dari mengapresiasi setiap hasil panen dengan memberikan harga yang layak, juga dengan memberikan fasilitas. Dalam mengelola pertanian, tentu para petani membutuhkan fasilitas yang layak.
Dengan demikian saat petani telah mulai mengadopsi sistem intensifikasi berkelanjutan dalam bertani, hasil akan lebih maksimal. Meski terlihat berpotensi, sistem pertanian baru ini butuh begitu banyak komponen.
Kelebihan Intensifikasi Pertanian Berkelanjutan
Pada dasarnya setiap metode dan sistem pertanian memiliki kelebihan masing-masing. Dan berikut adalah beberapa kelebihan metode intensifikasi dalam pertanian:
1. Hasil Panen Lebih Maksimal
Penerapan metode ini memiliki potensi hasil panen yang lebih tinggi dibanding dengan metode pertanian yang lain. Sebab dengan metode ini, dengan luas lahan yang dimiliki bisa dikelola lebih maksimal.
Di Indonesia sudah dikenal dengan istilah metode tumpang sari untuk fokus pada pertanian. Metode ini terbukti memberi hasil yang lebih baik, sebab dalam satu lahan bisa ditanami berbagai jenis tanaman.
Perbedaannya dengan metode intensifikasi adalah dalam metode ini tidak harus memberikan satu lahan dengan banyak tanaman. Bisa dengan satu atau dua jenis tanaman saja. Namun luas lahan yang ada diupayakan lebih maksimal untuk bertanam.
Dalam penerapan metode ini diperlukan pemilihan bibit unggul. Sehingga dari bibit itu dapat lebih bertahan terhadap berbagai serangan. Dan dalam perawatannya pun tidak terlalu diperlukan perekat pestisida dalam upaya pengendalian hama.
2. Tahan Terhadap Iklim
Selain itu manfaat intensifikasi pertanian yang lain adalah menjadikan pertanian tahan terhadap iklim. Sebab tidak dipungkiri, saat ini iklim dunia sedang tidak baik-baik saja. Sering terjadi perubahan iklim yang bahkan sulit untuk diprediksi.
Padahal perkara iklim ini begitu penting dalam dunia pertanian. Dari masa lalu para leluhur telah terbiasa melakukan aktivitas pertanian dengan membaca perubahan iklim. Dengannya para petani bisa menentukan jenis tanaman dalam pertanian mereka.
Masalah iklim ini pula lah yang menjadi satu sebab turunnya pertanian di Indonesia. Sering dijumpai di berbagai tempat, petani mengalami gagal panen sebab perubahan iklim yang tidak menentu.
3. Ramah Lingkungan
Dan kelebihan metode intensifikasi pertanian berkelanjutan terakhir adalah lebih ramah lingkungan. Hal ini disebabkan metode ini lebih fokus dalam upaya memaksimalkan lahan yang telah ada.
Salah satu problem pertanian Indonesia adalah sering terjadinya pembukaan lahan baru. Dimana metode pembukaan lahan baru ini memiliki dampak negatif disamping dampak positifnya. Satu sisi pembukaan lahan baru berpotensi menjadikan hasil panen meningkat, namun juga bahaya bagi lingkungan.
Indonesia sendiri merupakan negara yang menjadi penyumbang oksigen dunia. Sebab di negara ini masih banyak dijumpai pohon dan hutan. Khususnya pulau Kalimantan yang menjadi daerah dengan luas hutan terbesar di Indonesia.
Dan satu hal yang perlu dicatat, dalam pembukaan lahan baru dimungkinkan adanya gangguan baru. Bisa saja dalam lahan baru akan mengundang penyakit tanaman baru. Dimana hal ini beresiko untuk upaya hasil panen. Sedangkan intensifikasi pertanian lebih aman dalam hal ini.
Kekurangan Intensifikasi Pertanian Berkelanjutan
Di samping kelebihan, dalam metode intensifikasi pertanian berkelanjutan tentu memiliki kekurangan. Dan berikut adalah beberapa kekurangannya:
1. Biaya Mahal
Dalam penerapan metode ini dibutuhkan biaya yang lebih mahal jika dibanding dengan metode lain. Sebab dalam metode pertanian ini, diperlukan komponen-komponen yang bermutu tinggi.
Selain pemilihan bibit unggul, pupuk dalam metode pertanian ini juga tidak bisa sembarangan. Diperlukan pupuk khusus yang telah diformulasi untuk keperluan penerapan metode ini. Dimana, para petani Indonesia akan keberatan jika tidak mendapatkan perhatian dari dinas terkait.
2. Kurangnya Teknologi
Cara intensifikasi pertanian yang efektif diperlukan sentuhan teknologi yang tepat. Padahal penggunaan teknologi dalam pertanian dalam negeri masih begitu jauh. Berbeda dengan pertanian luar negeri yang telah menerapkan kecanggihan teknologi.
Dengan demikian dapat dikatakan saat ini petani masih kekurangan teknologi untuk menerapkan metode ini. Terlebih untuk mendapat teknologi yang baik, diperlukan dana yang tidak sedikit.
Masih banyak hal yang perlu dipertimbangkan untuk menerapkan metode intensifikasi dalam pertanian. Selain persiapan berbagai sumber terkait, juga perlu menyiapkan para petani. Terlebih saat ini Indonesia terus mengalami penurunan jumlah petani.
Nah itulah ulasan terkait intensifikasi pertanian berkelanjutan. Meski baik, untuk saat ini masih banyak komponen yang perlu disiapkan. Dan untuk memacu hasil panen saat ini, para petani bisa mengupayakan dengan penggunaan bibit dan pupuk yang baik, disesuaikan dengan keadaan lahan masing-masing.
Dan untuk mendapatkan berbagai kebutuhan pertanian, Mitra Tani Abadi dapat dijadikan rujukan. Pasalnya di tempat ini ada berbagai macam keperluan petani dengan harga kompetitif dan tetap berkualitas. Hal itu tentu untuk upaya peningkatan hasil panen pertanian Indonesia.