Mengenal Metode Urban Farming, Apa Itu?

Bercocok tanam di daerah perkotaan bukanlah sebuah hal yang mustahil dilakukan. Karena telah ada metode urban farming yang kini populer dan banyak digunakan. Dengan metode yang satu ini, pertanian tidak membutuhkan lahan atau area yang cukup luas.

Tidak hanya itu, penerapan urban farming juga dinilai cukup mudah. Inilah yang menjadi alasan kenapa banyak masyarakat yang tinggal di perkotaan tertarik dengan urban farming. Terlebih, ada banyak manfaat lainnya yang bisa didapatkan, seperti memperbaiki kualitas udara.

Tertarik menggunakan metode urban farming? Simak ulasannya berikut ini!

Telah Banyak Digunakan, Apa Itu Urban Farming?

Mengenal urban farming, Sumber: vertical.mt
Mengenal urban farming, Sumber: vertical.mt

Urban farming adalah metode berocok tanaman dan beternak yang dilakukan di lingkungan perkotaan. Dalam penerapannya, hampir semua jenis tanaman bisa dibudidayakan. Kecuali, hewan ternak yang perlu untuk menyesuaikan dengan kondisi lingkungan tempat tinggal.

Sedangkan untuk tujuan dari urban farming untuk memaksimalkan luas lahan perkotaan. Seperti yang sudah diketahui, jumlah lahan terbuka di area perkotaan sangatlah terbatas. Inilah yang menjadi cikal bakal lahirnya urban farming sebagai solusinya.

Dengan metode urban farming, membuat masyarakat perkotaan kini tidak sulit lagi bila ingin bercocok tanaman atau beternak. Karena hampir semua bagian space yang ada di sekeliling rumah bisa untuk dimanfaatkan.

Kelebihan Metode Urban Farming Pada Sektor Pertanian

Kelebihan dari metode urban farming, Sumber: kompasiana.com
Kelebihan dari metode urban farming, Sumber: kompasiana.com

Hadirnya urban farming sebagai metode pertanian yang efektif, tentu memberikan banyak perubahan. Terutama, di area perkotaan yang kini bisa dengan mudah bercocok tanam dan beternak. Hal ini tentunya tidak lepas dari berbagai kelebihan yang ditawarkan urban farming.

Lalu, apa saja kelebihan bercocok tanam atau beternak dengan urban farming? Berikut ini diantaranya:

  • Tidak membutuhkan lahan pertanian yang luas.
  • Mengurangi jejak karbon yang diakibatkan oleh polusi udara.
  • Membantu dalam menjaga ketahanan iklim yang menjadi salah satu faktor terjadinya pemanasan global.
  • Meningkatkan produksi pangan lokal.
  • Mengubah area kota menjadi tampak terlihat hijau dan asri.
  • Membuat pemanfaatan ruang kosong terbuka kota menjadi lebih maksimal.

Dari berbagai kelebihan di atas hanya sebagiannya saja. Namun, dari kelebihan tersebut bisa menjadi gambaran terkait manfaat yang bisa dirasakan. Terutama, bagi masyarakat perkotaan yang menggunakan urban farming sebagai metode bercocok tanam dan beternak.

Metode Urban Farming yang Cocok untuk Rumah di Perkotaan

Metode urban farming, Sumber: squarespace-cdn.com
Metode urban farming, Sumber: squarespace-cdn.com

Setiap rumah di perkotaan tentunya memiliki luas area yang berbeda-beda. Ada yang memiliki pekarangan rumah, space ruangan yang memadai, dan lain sebagainya. Hal ini tentunya membuat penggunaan metode pada urban farming perlu untuk disesuaikan.

Walaupun, pada dasarnya pengaplikasian urban farming bisa untuk berbagai kondisi. Namun, ada baiknya metode yang digunakan sesuai dengan kondisi dan kebutuhan. Dengan begitu, penerapan urban farming dapat lebih optimal.

Berikut ini beberapa metode urban farming yang cocok digunakan untuk rumah di perkotaan diantaranya:

1. Aquaponik

Menjadi salah satu metode yang paling sering diaplikasikan pada setiap rumah di perkotaan. Terutama, pada rumah dengan luas yang sangat terbatas. Aquaponik hadir sebagai urban farming dengan metode yang sangat efisien.

Tidak hanya mengurangi penggunaan lahan, tetapi juga media yang digunakan cukup sederhana. Karena aquaponik adalah proses yang memadukan antara konsep menanam dan budidaya simbiosis ikan.

2. Yard Farms

Bila memiliki pekarangan rumah yang cukup memadai, yard farms bisa menjadi pilihan metode untuk beternak. Terlebih, metode yang satu ini memiliki keunggulan kemudahan perawatan hewan ternak.

Kemudahannya tentu dikarenakan jarak antara farms dan rumah tidak begitu jauh. Ditambah dengan jenis hewan tertentu saja yang cocok untuk dipelihara menggunakan metode yard farms. Contoh hewannya seperti ayam, bebek, dan lain-lain.

3. Vertikultur

Seperti namanya, urban farming dengan metode vertikultur memanfaatkan bidang vertikal sebagai medianya. Biasanya metode ini digunakan pada rumah yang memiliki keterbatasan ruangan atau area pekarangan.

Sedangkan jenis tanaman urban farming yang digunakan menyesuaikan dengan metodenya. Untuk jenis tanaman yang umumnya digunakan seperti seledri, bayam, sawi, anggur dan stroberi. Namun, tidak menutup kemungkinan untuk jenis tanaman lainnya.

4. Hidroponik

Hidroponik tentunya sudah tidak asing, karena telah banyak orang yang menggunakan metode menanam yang satu ini. Terlebih, dalam pengaplikasiannya tidak membutuhkan tanah sebagai medianya. Dimana, tanah diganti dengan sirkulasi air dan rockwool.

Dengan media tanam yang sederhana hidroponik mampu mengurangi serangan penyakit tanaman. Sedangkan untuk jenis tanaman cocok menggunakan metode ini diantaranya pakcoy, kangkung, basil, oregano, dan masih banyak lagi.

5. Wall Garden

Pada dasarnya metode wall garden dan vertikultur tidak jauh berbeda. Karena media tanaman yang digunakan berbentuk vertikal. Baik itu di dinding rumah atau media tanam vertikal yang dibuat mandiri.

Namun, wall garden umumnya ditanami jenis tanaman hias. Akan tetapi, dengan adanya perekat pestisida jenis tanaman lain pun juga bisa menggunakan metode ini. Misalnya, seperti tanaman tomat, cabai, umbi-umbian, dan lain sebagainya.

Itulah metode urban farming yang cocok digunakan sebagai media tanam di perkotaan. Tidak perlu bingung metode mana yang harus dipilih, tinggal sesuaikan saja dengan kebutuhan. Terlebih, semua metode di atas mudah untuk disesuaikan dengan kondisi area rumah.

Tips Menggunakan Metode Urban Farming

Tips melakukan urban farming, Sumber: grocycle.com
Tips melakukan urban farming, Sumber: grocycle.com

Sederhana dan tidak begitu sulit untuk mengaplikasikan urban farming. Namun, kurangnya informasi terkait urban farming bisa membuat pengaplikasiannya tidak maksimal. Dampaknya membuat tanaman atau hewan ternak sulit untuk berkembang.

Oleh karena itu, ketahui tips menggunakan metode urban farming berikut ini:

  • Gunakan strategi urban farming seperti pemanfaatan space lahan yang ada di rumah dengan maksimal.
  • Memilih metode yang cocok digunakan sesuai dengan kebutuhan.
  • Rutin melakukan perawatan dan pengecekan tanaman atau hewan ternak yang dibudidayakan.
  • Lakukan pembibitan sebelum dipindahkan ke media tanam utama.
  • Gunakan media tanam atau ternak sesuai dengan metode yang diaplikasikan.

Dengan mengetahui tips di atas, tentu Anda menjadi lebih tahu tentang pengaplikasian urban farming. Hal ini tentunya membuat berbagai kesalahan yang sering terjadi dapat diminimalisir. Hasil panen dari budidaya tanaman dan hewan ternak pun dapat diperoleh dengan maksimal.

Maksimalkan Urban Farming dengan Penggunaan Pupuk dari Mitra Tani Abadi!

Pupuk kalsium, Sumber: 99.co
Penggunaan pupuk berkualitas, Sumber: 99.co

Menanam menggunakan media tanah pasti membutuhkan yang namanya pupuk. Begitu juga dengan urban farming yang menggunakan tanah sebagai media tanamnya. Pastikan  jenis pupuk yang digunakan sesuai dengan kebutuhan.

Tak perlu bingung mencari pupuk untuk urban farming. Karena di Mitra Tani Abadi menyediakan beragam produk pupuk sesuai dengan kebutuhan. Tinggal pilih saja produk pupuk mana yang sedang dibutuhkan. 

Tunggu apalagi, langsung saja pesan pupuk untuk urbang farming di Mitra Tani Abadi. Tidak ketinggalan, Anda juga bisa mendapatkan pupuk dengan harga terbaik!

Tinggalkan komentar