Cara pemupukan padi yang tepat menjadi kunci keberhasilan panen padi. Pasalnya, pemupukan merupakan salah satu tahapan penting dalam menunjang pertumbuhan dan produktivitas tanaman.
Pemberian pupuk akan meningkatkan unsur hara yang dibutuhkan tanaman agar hasil panen optimal dan melimpah. Namun pemberian pupuk pada tanaman padi tak bisa sembarangan. Anda harus menyesuaikannya dengan jenis tanaman padi, usia padi dan faktor lainnya.
Untuk itu, pahami terlebih dahulu cara pemupukan padi yang benar jika ingin memperoleh hasil panen lebih maksimal. Berikut penjelasannya.
Faktor yang Mempengaruhi Efisiensi Pemupukan Padi
Pemupukan padi yang berhasil merupakan pemupukan dengan tingkat efisiensi tinggi. Ini dipengaruhi oleh kondisi tanah yang mengalami penurunan unsur hara akibat dari penggunaan pupuk kimia secara terus menerus dalam dosis tinggi.
Penggunaan pupuk kimia secara berlebihan tersebut bukan hanya berdampak negatif pada lingkungan, tapi juga menurunkan tingkat efisiensi pemupukan. Oleh sebab itu, para petani harus mencari cara untuk meningkatkan efisiensi pemupukan dengan pengelolaan yang tepat sesuai kondisi lahan dan kebutuhan tanaman.
Sejumlah faktor yang turut berperan dalam efisiensi pemupukan tanaman padi di antaranya seperti:
- Varietas padi
- Jenis tanah
- Waktu pemberian pupuk
- Musim dan waktu tanam padi
- Jenis pupuk
- Pengendalian gulma
- Pengelolaan hama dan penyakit
- Rotasi tanaman
Selain beberapa poin di atas, tata guna air juga memiliki peran penting terkait terkait efisiensi pemupukan padi. Terlebih, padi sendiri merupakan jenis tanaman yang memerlukan air dalam jumlah cukup.
Cara Pemupukan Padi yang Tepat untuk Meningkatkan Efisiensi Pemupukan
Lantas, bagaimana cara pemupukan padi yang tepat untuk meningkatkan efisiensi pemupukan dan menghasilkan panen melimpah? Anda perlu mempertimbangkan faktor-faktor di atas dalam proses pemupukan padi serta menerapkan langkah-langkah pemupukan berikut ini.
1. Analisis Kondisi Tanah
Menganalisis kondisi tanah menjadi langkah pertama yang perlu Anda lakukan sebelum pemupukan tanah. Hasil analisis kondisi tanah akan memudahkan petani untuk menentukan jenis maupun jumlah pupuk yang dibutuhkan oleh tanaman.
Proses analisis ini juga dilakukan dengan tujuan untuk mengetahui kadar unsur hara dalam tanah tersebut.
2. Memilih Jenis Pupuk yang Tepat
Selanjutnya petani juga perlu mempertimbangkan pemilihan pupuk yang tepat sesuai dengan kebutuhan tanaman padi. Umumnya jenis pupuk utama yang dibutuhkan oleh tanaman padi berupa pupuk nitrogen (N), phosphate (P), dan kalium (K).
Selain itu, tanaman padi juga memerlukan sejumlah unsur hara mikro seperti seng, mangan dan besi.
- Nitrogen (N)
Pupuk dengan unsur N akan lebih mudah terlihat pengaruhnya terhadap tanaman padi. Pupuk ini diberikan untuk merangsang pertumbuhan vegetatif padi sekaligus untuk meningkatkan jumlah anakan.
Tanaman yang kekurangan unsur nitrogen akan terlihat pucat kekuningan dengan pertumbuhan yang lambat. Namun, pemberian pupuk N juga harus disesuaikan takaran, guna menghindari berisiko tanaman padi mudah rebah maupun terserang penyakit dan hama.
- Phosphate (P)
Apabila Anda ingin memacu terbentuknya bunga dan bulir pada tanaman padi, maka pupuk yang tepat diberikan adalah pupuk dengan kandungan phosphate (P). Pupuk ini juga mampu memperkuat akar dan vigor anakan padi. Kekurangan unsur P pada tanaman padi terlihat dari bentuk daunnya yang meruncing serta berwarna hijau gelap dan terlihat pendek.
- Kalium (K)
Sementara itu, pupuk dengan kandungan kalium (K) diperlukan untuk membuat tanaman padi tahan terhadap penyakit tanaman dan kekeringan serta meningkatkan kualitas gabah. Kekurangan unsur kalium pada tanaman padi terlihat dari gejala daunnya yang kering dan seperti terbakar di sisi-sisinya.
3. Waktu Pemupukan Tanaman Padi
Penentuan waktu pemupukan padi juga penting bagi petani. Biasanya pemupukan tanaman padi dilakukan dua tahap utama, yakni pemupukan dasar dan pemupukan lanjutan. Pemupukan dasar umumnya dilakukan sebelum tanam padi untuk mengembalikan unsur hara di dalam tanah dengan menggunakan jenis pupuk berikut:
- Pupuk Kandang
Jenis pupuk dasar pertama yang diberikan adalah pupuk kandang. Pupuk ini dapat diberikan dua minggu sebelum penanaman padi atau bisa juga bersamaan ketika pengolahan lahan. Jumlah pupuk yang dibutuhkan disesuaikan dengan luas lahan, contohnya sebanyak 5 ton/ha.
- Pupuk TSP
Sedangkan pupuk dasar seperti TSP diberikan sehari sebelum tanam padi. Pemupukan dilakukan dengan cara menaburkan atau membenamkan pupuk ke dalam tanah. Pupuk KCL cair juga seringkali diberikan saat tanam padi dan menjelang malai padi keluar. Namun terkadang demi efisiensi, pupuk KCL hanya diberikan ketika malai padi akan keluar.
4. Pemberian Pupuk Lanjutan
Sementara itu, pemupukan lanjutan diberikan selama masa pertumbuhan tanaman dan terbagi menjadi beberapa tahapan. Dosis pemberian pupuknya disesuaikan dengan fase pertumbuhan tanaman padi dengan melihat kondisi tanaman padi di sawah.
Umumnya, waktu pemupukan tanaman padi lanjutan mengikuti ketentuan berikut ini:
- Pemupukan Pertama (10-14HST)
Pemupukan pertama dilakukan ketika tanaman padi berusia 10-14 hari pasca tanam. Pada usia ini tanaman padi masih memiliki pertumbuhan yang lambat sehingga belum begitu membutuhkan urea (N). Justru unsur hara seperti fosfor (P), kalium (K) dan sulfur (S) lebih dibutuhkan untuk merangsang pertumbuhan serta pembentukan akar dan daun.
- Pemupukan Kedua (20-30HST)
Pemupukan kedua dilakukan pada 20-30 hari setelah tanam padi. Pada masa ini pupuk diberikan dengan tujuan utama memaksimalkan jumlah anakan tanaman padi. Biasanya jenis pupuk urea dan pupuk kalsium yang diberikan pada tanaman di periode ini.
- Pemupukan Susulan
Pemupukan susulan ini tidak selalu wajib dilakukan, tergantung pada kondisi tanaman padi dan cuaca. Apabila cuaca sedang sering hujan, maka perlu dilakukan pemupukan susulan sebagai tindakan preventif terhadap serangan penyakit dan hama seperti jamur. Apabila cuaca panas, maka pemupukan susulan dilakukan untuk memaksimalkan pengisian bulir padi.
Semua langkah pemupukan tersebut sebaiknya dilakukan di pagi hari pukul 8 hingga 10 pagi ketika embun sudah hilang dan sinar matahari belum begitu terik. Pemupukan juga bisa dilakukan di sore hari mulai pukul 16.00 hingga 17.00 ketika panas sinar matahari sudah berkurang. Hindari pemupukan padi ketika hujan karena akan melarutkan pupuk.
Kombinasikan tips memupuk padi di atas dengan menggunakan pupuk organik sehingga mengurangi ketergantungan pada pupuk kimia. Selain itu, jangan menerapkan cara pemupukan padi terlalu cepat maupun terlambat apabila ingin mendapatkan hasil panen optimal. Sesuaikan dengan usia padi dan kondisinya di lapangan.
Untuk hasil yang lebih maksimal, Anda bisa memilih pupuk cair dari Mitra Tani. Kualitas produk terbaik dari Mitra Tani akan memberikan hasil panen berlimpah bagi Anda!