Cuaca ekstrem kerap terjadi pada dekade ini. Curah hujan yang tinggi menyebabkan banjir di berbagai daerah di Indonesia. Banjir tak hanya merusak infrastruktur namun juga mematikan ekonomi masyarakat yang terdampak. Bagi petani, ini akan menjadi ancaman yang sangat ditakuti karena tanaman mereka akan terancam gagal panen akibat terjangan banjir.
Tanaman yang terkena banjir akan mengalami kerusakan yang signifikan dan siklus pertumbuhannya akan terganggu. Maka dari itu, untuk meminimalisir dampak yang disebabkan banjir ada beberapa langkah yang bisa dilakukan, yaitu sebagai berikut:
1. Cek Tingkat Kerusakan
Hal yang pertama dapat dilakukan adalah cek fisik tanaman untuk mengetahui seberapa parah banjir merusak tanaman. Apakah terendam sebagian atau seluruhnya, dan berapa lama tanaman kita terendam banjir. Hasil cek ini akan berpengaruh kepada perlakuan selanjutnya.
2. Pembersihan
Jika banjir sudah surut segera lakukan pembersihan pada tanaman yang terdampak. Agar dampaknya tidak meluas karena bisa saja banjir membawa material seperti sampah, lumpur, ranting pohon, dan material lainnya yang bisa menambah kerusakan pada tanaman. Jangan lupa untuk perbaikan dan pembersihan drainase.
3. Pemulihan
Jika tanaman masih memungkinkan untuk pulih segera lakukan penanganan berupa pemupukan dan pengairan yang sesuai.
4. Tanam Ulang
Jika tanaman sudah tidak memungkinkan pulih, maka langkah yang bisa dilakukan adalah menanam ulang menggunakan bibit baru yang lebih tahan terhadap banjir. Namun, perlu dipertimbangkan adanya banjir susulan dalam waktu dekat yang akan mengancam tanaman yang baru saja ditanam.
5. Pencegahan Hama dan Penyakit
Adanya banjir membuat tanaman rentan terkena hama dan penyakit. Oleh karena itu, perlu dilakukan pencegahan seperti penyemprotan pestisida dan membuang tanaman yang berpenyakit agar tidak menular ke tanaman lain.
Bencana banjir memang membuat petani menjadi resah akan keselamatan tanaman mereka. Namun, tindakan di atas bisa dilakukan untuk meminimalisir kerugian atas musibah yang terjadi.